Minggu, 27 November 2016

DAMPAK PANJANGNYA JEMBATAN BUSWAY DI SEMANGGI


Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia dikenal dengan kepadatannya, baik dalam hal kependudukan ataupun padat karena kendaraan atau disebut juga kemacetan. Kemacetan telah menjadi image yang melekat untuk Jakarta, bukan hanya pengendara kendaraan yang terkena imbas tetapi juga para pejalan kaki, hal tersebut karena terjadinya kemacetan maka banyak pengendara khususnya roda dua menggunakan trotoar sebagai akses jalan. Untuk mengatasi masalah kemacetan tersebut pemerintah sedang gencar dengan perkembangan fasilitas umum seperti Bus Transjakarta. Ini dibuat bertujuan untuk mengurangi macet di Jakarta karena Bus Transjakarta memiliki rute sendiri di jalan sehingga dapat menarik minat para pengguna kendaraan pribadi. 

Jalan menuju Halte Busway biasanya menyatu dengan jembatan penyeberangan orang . Namun, faktanya kebanyakan yang menggunakan jembatan penyeberangan adalah pengguna busway dan pejalan kaki bisanya menyeberang secara sembarangan asalkan ada jalan. Tentunya itu akan membahayakan pejalan kaki yang ingin menyeberang karena dapat menyebabkan kecelakaan. Oleh karena itu, Jembatan Penyeberangan Orang atau yang disebut juga JPO tentu sangat membantu para pejalan kaki untuk menyeberang jalan di padatnya lalu lintas khususnya di Ibu Kota. Selain itu, jembatan tersebut juga dapat mengurangi angka kecelakaan karena pejalan kaki tidak perlu khawatir akan adanya kendaraan yang akan melintas. 

Namun, bagaimana bila jembatan yang seharusnya dapat digunakan karena lebih aman malah menyulitkan pejalan kaki, misalnya lebih memakan waktu lebih lama dan tempat penyebrangan yang terlalu jauh dari tempat tujuan. Nah, untuk kasus ini saya mengambil salah satu jembatan untuk pengguna transjakarta yang ada di daerah Semanggi, Jakarta Selatan. Jembatan ini membentang sepanjang Plaza Semanggi hingga Halte Benhil (Bendungan Hilir), panjang jembatan ini kurang lebih 500 meter, ini tentunya menguras tenaga untuk menggunakan jembatan ini. Jembatan Penyeberangan di Semanggi ini digunakan untuk pengguna bus Transjakarta yang ingin transit ke koridor IX (Pluit - Pinang Ranti) dan koridor I (Blok M - Kota). Diketahui jembatan ini dibuat oleh Pemprov DKI untuk membuat penguna jembatan (khususnya masyarakat Jakarta) berolahraga.


(Menuju Halte Busway Benhil)


(Jembatan ke arah ke Halte Semanggi)

(Jembatan Penyeberangan di Semanggi)

Dari hasil survei, beberapa pengguna jembatan menaggapi dengan positif dengan adanya jembatan ini, namun tak banyak pula yang berkomentar negatif. Salah satu pengguna jembatan Cuyo (35) menyatakan, “Lewat Jembatan Semanggi memang cukup menguras tenaga karena jauhnya dari satu koridor ke koridor lainnya, apalagi saat pulang kerja sudah lelah ditambah harus jalan jauh ke koridor lainnya”. Selain itu Hasep (28) menyatakan, “Emang bikin cape tapi sekalian olahraga dan buat sehat juga”. Nuri (24) menyatakan, “Dari jembatan busway yang lain emang yang paling panjang saya lewati ya jembatan Behil-Semanggi, bikin ngos-ngosan apalagi kalo lagi buru-buru”. Salah satu mahasiswa yang berkuliah di Atma Jaya, Fadia (19) menyatakan, “Saya kuliah di Atma Jaya jadi tiap hari turun di Semanggi-Benhil, saya lari-larian untuk ke ngejar kelas soalnya jauh untuk turunnya".

Dari tanggapan pengguna diatas dapat diketahui bahwa banyak pengguna jembatan  busway di Semanggi yang merasakan lelah atau cape untuk menuju ke koridor lainnya atau turun dari Jembatan Semanggi, serta harus mengejar waktu untuk sampai tempat tujuan. Namun, jika dilihat dari segi positifnya para pengguna dapat sekalian berolahraga saat ingin berpergian, sesuai dengan tujuan dibangunnya Jembatan BuswaySemanggi.

Senin, 10 Oktober 2016

PERILAKU KONSUMTIF DI MASYARAKAT

Banyak yang memicu terjadinya perilaku konsumtif pada masyarakat di Indonesia, salah satu alasan yang sering ditemui yaitu para konsumen yang tidak bias membedakan apa itu makna dari kebutuhan dan keinginan. Banyak konsumen yang mengira suatu keinginan termasuk dalam kebutuhan juga, padahal kebutuhan itu harus didahulukan daripada keinginan. Biasanya keinginan adalah rasa yang muncul hanya sesaat, sehingga kurang dibutuhkan dalam jangka waktu yang panjang yang pada akhirnya bila kita membeli barang yang hanya keinginan kita saja barang tersebut dapat terbuang sia-sia. Tuntutan sosial juga merupakan salah satu alasan yang umum yang ada di kalangan masyarakat Indonesia, biasanya ini terjadi pada para remaja terutama pada era globalisasi ini banyak tuntutan sosial yang harus dipenuhi misalnya pada perkembangan teknologi.

Berkembangnya teknologi setiaptahunnya dengan menambahkan beberapa spesifikasi atau fitur terbaru membuat konsumen berpikir untuk membeli barang yang baru setiap tahunnya dan melupakan fungsi utama dari barang tersebut. Munculnya produk-produk yang sebenarnya kurang dibutuhkan dan dibeli hanya karena mengikuti trend yang sedang berkembang dimasyarakat. Contohnya seperti handphone yang setiap tahun memiliki keluaran terbaru dengan fitur-fitur yang ditambahkan atau baru sehingga daya beli masyarakatpun meningkat. Selain itu, mudahnya cara bertransaksi juga memicu konsumen berperilaku konsumtif. Pada jaman sekarang ini apapun bias dilakukan melalui smartphone, salah satunya yaitu berbelanja. Banyak aplikasi online shopping yang ditemukan di jaman sekarang ini, karena proses pembelian dan pembayaran yang lebih mudah dan tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk keluar rumah.

Dekatnya pusat perbelanjaan dengan permukiman juga dapat memudahkan masyarakat dalam memenuhi semua keinginannya yang pada dasarnya tidak dibutuhkan. Oleh karena itu, perlu adanya cara untuk mengatasi perilaku komsutif yang berlebihan tersebut. Sebagai mahasiswa, cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menghimbau teman terdekat atau keluarga untuk lebih memikirkan apa yang harus dibeli, dan jangan hanya mengikuti trend. Memang ada orang yang butuh dengan barang yang sedang trend tersebut, namun kebanyakan orang memiliki alasan hanya untuk mengikuti trend yang sedang berlangsung. Selain itu, ajaklah temanmu untuk bergaul dengan siapa saja, jangan melihat dari status suatu orang tersebut dan juga sebagai mahasiswa kita harus pintar untuk menyaring budaya yang baik pada jaman globalisasi ini.

Dari berbagai cara diatas sebenarnya hal yang paling utama dalam mengatasi perilaku konsumtif sendiri adalah perubahan yang berasal dari diri sendiri dan berusaha menjalani hidup kearah yang lebih baik. Biasakanlah menabung dan lebih baik memberi uang kepada orang yang lebih membutuhkan atau bersedekah, selain itu belajar untuk mengatur pola hidup yang lebih baik dengan lebih mendahulukan kebutuhan daripada keinginan seperti membeli barang yang lebih berguna yang dapat digunakan dalam jangka panjang, buatlah list ketika ingin berbelanja sehingga jika ingin ke pusat perbelanjaan kalian sudah tahu ingin membeli apa dan jika ingin membeli barang yang tidak ada dalam list yang sebelumnya dibuat, sebaiknya dipikirkan lagi apakah barang itu akan berguna atau tidak.

Minggu, 02 Oktober 2016

SISTEM KOLOID

SISTEM KOLOID
A.     Koloid
Koloid adalah sistem dispersi yang memiliki ukuran partikel antara 1nm – 100nm. Fase terdispersi dan fase pendispersinya tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dengan menggunakan mikroskop ultra, Adapun sistem koloid dikelompokkan menjadi 8 kelompok, yaitu :

Fase Terdispersi
Medium Pendispersi
Jenis Koloid
Contoh
Padat
Padat
Sol Padat
Mutiara
Cair
Emulsi Padat
Mentega
Gas
Busa Padat
Batu Apung
Padat
Cair
Sol
Cat, Tinta
Cair
Emulsi
Susu, Santan
Gas
Busa
Buih Kocok
Padat
Gas
Aerosol Padat
Asap
Cair

Aerosol Cair
Awan, Kabut


B.      Sifat-sifat Koloid
Koloid memiliki 6 sifat koloid, yaitu :
1.         Efek Tyndall
Efek tyndall adalah terhamburnya cahaya oleh partikel koloid. Partikel yang dapat menghamburkan sinar hanya partikel koloid dan suspensi saja.
Contoh : sorot lampu di malam yang berkabut, sorot lampu proyektor di bioskop.
2.         Gerak Brown
Gerak brown adalah gerak zig-zag partikel koloid akibat dari tumbukan antar partikel koloid.
3.         Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid yang diakibatkan oleh proses pemanasan, pendinginan atau penambahan zat kimia.
Contoh : Pembentukan delta dimuara sungai, penggumpalan lateks.
4.         Adsorpsi
Adsorpsi adalah penyerapan ion pada permukaan koloid sehingga koloid menjadi bermuatan. Contoh : pemutihan gula tebu, pembuatan obat norit, dan penjernihan air.
5.         Elektroforesis
Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid yang diakibatkan adanya medan listrik.
Contoh : proses penyaringan debu pada pesawat Cottrell.
6.         Dialisis
Dialisis adalah proses penghilangan muatan yang dapat mengganggu kestabilan koloid.
Contoh : proses pencucian darah.


C.      Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Koloid dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan fase pendispersinya cair, yaitu koloid liofil dan koloid liofob.
1.       Koloid liofil adalah koloid yang fase terdispersinya suka menarik medium pendispersinya. Contoh : agar-agar, gelatin.
2.       Koloid liofob adalah koloid yang fase terdispersinya tidak suka menarik medium pendispersinya. Contoh : sol belerang, sol logam.

D.     Pembuatan Koloid
Direksi dibedakan berdasarkan ukuran koloid, pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1.      Dispersi
Dispersi dilakukan dengan cara memperkecil ukuran partikel.
a)        Cara Mekanik
Memperkecil butiran kasar menjadi butiran halus.
Contoh : sol belerang dapat dibuat dengan cara menggerus serbuk belerang beserta gula pasir hingga halus lalu dicampurkan dengan air.
b)        Peptitasi
Menambahkan zat kimia untuk memecah partikel kasar menjadi partikel koloid.
Contoh : agar-agar dipeptasi oleh air.
c)         Busur Bredig
Pembuatan koloid dengan menggunakan arus listrik bertegangan tinggi sehingga terjadi loncatan bunga api pada kedua ujungnya.
Contoh : pembuatan sol logam.

2.      Kondensasi
Pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel kecil (larutan) menjadi partikel koloid.
a)        Reaksi Hidrolisis
Contoh :
Pembuatan sol Fe(OH)₃ dengan cara memanaskan larutan FeCl₃.
b)          Reaksi Redoks
Pembuatan sol belerang dengan cara mengalirkan gas H₂S ke dalam larutan SO₂.
c)           Reaksi Dekomposisi Rangkap
Pembuatan sol AgCl dari larutan AgNO₃ dengan larutan NaCl encer.
d)          Reaksi Pergantian Pelarut

Pembuatan gel dari campuran larutan jenuh kalsium asetat dengan alkohol.

Kamis, 22 September 2016

Ilmu Sosial Dasar (ISD)

A. Individu, Keluarga, Masyarakat

1.      Individu
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.

Kata individu sendiri berasal dari kata latin ‘individuum’ yang artinya tak terbagi atau satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu sosial, paham individu menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.

Terdapat tiga aspek dalam individu, yaitu :
a.       Organik jasmaniah
b.      Psikis rohaniah, dan
c.       Sosial

Aspek-aspek diatas saling memiliki hubungan , apabila salah satu dari aspek tersebut rusak, maka akan merusak aspek yang lainnya. Proses  meningkatkan ciri-ciri individualitas pada seseorang samapai pada dirinya sendiri, disebut dengan proses individualisasi atau aktualisasi diri.

Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan individu yang lainnya, seperti bentuk fisik, kecerdasan, bakat, keinginan, pola pikir, perasaan, dan sebagainya. Namun, selaku individu pasti memiliki naluri, adapun 3 naluri itu sendir, yaitu :
a.       Naluri untuk hidup atau mempertahankan kelangsungan hidup mereka
Naluri ini menimbulkan berbagai kebutuhan. Salah satunya kebutuhan  fisiologis, yang terdiri dari makan, minum, dan perlindungan. Kebutuhan manusia sangatlah beragam, oleh karena itu, akan lebih mudah jika suatu individu hidup berkelompok dengan individu lainnya.

b.      Naluri untuk mempertahankan kelanjutan hidup keturunan
Naluri ini menuntut adanya kebutuhan akan rasa aman. Baik dari gangguan cuaca, bencana alam, binatang liar, dan tindakan kejahatan manusia. Oleh karena itu, dibuatlah pakaian serta rumah sesuai dengan wilayah tempat tinggal manusia itu sendiri.

c.       Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan
Setiap individu pasti memiliki rasa ingin tahu tentang keadaan atau sesuatu disekitarnya. Misalnya rasa ingin tahu karena adanya perbedaan alam (pegunungan, perbukitan, lembah), tumbuhan dan hewan, perbedaan fisik manusia, dan sebagainya. Karena rasa ingin tahu itu sendiri, manusia menerapkan ilmu dalam bentuk cara dan alat untuk memenuhi kebutuhan manusia, yang disebut teknologi.

2.      Keluarga 
Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya.

Kata keluarga diambil dari bahasa Sanskerta “kulawarga”, “ras” dan “warga” yang berarti “anggota” yaitu lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan individu sebelum maupun sesudah terjun langsung secara individual di masyarakat.

Adapun keluarga memiliki fungsi, yaitu :
a.       Untuk meneruskan keturunan
b.      Merawat dan melindungi anggota keluarga lainnya
c.       Perlindungan secara psikologis
d.      Pembentukan norma-norma
e.      Penanaman keterampilan , dsb.

3.      Masyarakat 
Masyarakat yaitu kumpulan orang yang terbentuk seiring dengan lamanya mereka tinggal dalam lingkungan atau wilayah yang sama. Mereka memiliki sistem sosial atau struktur sosial tersendiri dan saling memiliki kepercayaan.

Masyarakat menganut sistem adaptif (mudah menyesuaikan diri dengan keadaan), oleh karena itu masyarakat memerlukan wadah untuk memenuhi berbagai kepentingan untuk dapat bertahan. Selain itu, suatu masyarakat pasti pernah memiliki atau mengalami masalah sosial. Soerjono Soekanto membedakan masalah sosial menjadi empat, yaitu sebagai berikut :
a.     Masalah sosial karena faktor ekonomis, misalnya kemiskinan dan pengangguran.
b.      Masalah sosial karena faktor biologis, misalnya penyakit menular.
c.       Masalah sosial karena faktor psikologis, misalnya goncangan jiwa.
d.      Masalah sosial karena faktor kebudayaan, misalnya kenakalan remaja, dan rasis.

4.      Hubungan individu, keluarga, masyarakat
Individu, Keluarga dan Masyarakat mempunyai hubungan yang erat, karena masyarakat dibentuk melalui individu-individu yang sadar akan perannya masing-masing. Keluarga pun terbentuk dari satu individu dan individu lainnya dan menghasilkan satu individu yang lain. Manusia juga sebagai makhluk sosial juga akan membentuk suatu kelompok yang terdiri dari individu yang karakternya berbeda-beda, yang disebut masyarakat.

Kehidupan sosial manusia pasti mempunyai aktifitas sosial dalam kehidupannya. Aktifitas sosial itu seperti antar Individu, sampai antar kelompok. Dalam suatu populasi manusia pasti akan membentuk sebuah kelompok, dan sebuah kelompok adalah sekumpulan suatu individu.

Individu mempunyai makna yaitu manusia merupakan makhluk yang mempunyai satu kesatuan jiwa dan raga yang kegiatannya sebagian keseluruhan, sebagai kesatuan. Untuk menjadi individu yang mandiri, manusia mengalami proses. Proses tersebut adalah proses pemantapan dalam pergaulan di lingkungan keluarga pada tahap pertama.

Sedangkan, makna keluarga dalam kehidupan yaitu untuk mengajari suatu individu tentang dunia dari suatu kelompok terdekat karena keluarga adalah sekumpulan individu yang paling dekat dengan individu tersebut. Keluarga merupakan satu kesatuan sosial yang mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama dalam kesatuan masyarakat. Masyarakat yaitu sekumpulan kelompok dari beberapa individu yang bersosialisasi. Individu-individu yang bekerja sama akan menghasilkan kelompok masyarakat yang sejahtera.

Dalam Ilmu Sosial Dasar yang mengkaji tentang masalah-masalah sosial, Individu, Keluarga dan Masyarakat juga mempunyai masing-masing masalah sosial yang perlu dibahas. Dalam setiap Individu, manusia mempunyai sifatnya masing-masing. Sifat-sifat atau kepribadian itulah yang biasanya bisa berdampak positif dan negatif pada suatu keluarga dan masyarakat.

Suatu Individu yang mempunyai sifat positif maka bisa mendapatkan kemajuan dalam bersosialisasi di lingkungannya, sedangkan suatu individu yang mempunyai sifat negatif bisa berdampak buruk untuk keluarga maupun masyarakat. Oleh karena itu, baik tidaknya suatu lingkungan tergantung dengan sikap masing-masing individu yang tinggal di suatu wilayah tertentu.


B. Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

Penduduk, masyarakat, dan kebudayaan adalah suatu hal yang memiliki keterkaitan atau hubungan satu sama lain. Penduduk yang bertempat tinggal di dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu tertentu, dan memiliki kemungkinan terbentuknya suatu masyarakat. Hubungan antara masyarakat dengan kebudayaan ini merupakan hubungan dwi tunggal, dimana kebudayaan adalah hasil dari masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan berkembang dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan yang saling menentukan.

Adapun pengertian masing-masing dari penduduk, masyarakat dan kebudayaan yaitu :
1.    Penduduk yaitu orang-orang yang bertempat tinggal atau menetap dalam suatu wilayah atau Negara dalam waktu tertentu, sehingga peningkatan atau pengurangan penduduk dapat terjadi. Biasa pada wilayah perkotaan peningkatan penduduk sering terjadi. Meningkatnya  jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan dapat berarti bahwa penduduk berbondong-bondong pindah dari perdesaan ke perkotaan, atau dengan kata lain penduduk melakukan urbanisasi.

Pertambahan penduduk terjadi seecara alamiah, yaitu jumlah orang yang lahir dikurangi jumlah yang meninggal,  migrasi penduduk khususnya dari wilayah perdesaan (rural) ke wilayah perkotaan (urban). Serta reklasifikasi, yaitu perubahan status suatu desa (lokalitas), dari lokalitas rural menjadi lokalitas urban, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Sensus oleh Badan Pusat Statistik. Pertambahan penduduk alamiah berkontribusi sekitar sepertiga bagian sedangkan migrasi dan reklasifikasi memberikan andil dua pertiga kepada kenaikan jumlah penduduk perkotaan di Indonesia, dalamkurun 1990-1995.

2.     Masyarakat yaitu kumpulan orang yang terbentuk seiring dengan lamanya mereka tinggal dalam lingkungan atau wilayah yang sama. Mereka memiliki sistem sosial atau struktur sosial tersendiri dan saling memiliki kepercayaan.

3.   Kebudayaan yaitu keseluruhan hasil cipta, karsa, dan karya  manusia oleh karenanya kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perkembangan manusia itu sendiri. Peerkembangan itu sendiri dimaksudkan untuk kepentingan manusia, karena kebudayaan diciptakan oleh dan untuk manusia. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.

Keterkaitan antara Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan.
Jika dilihat dari pengertian penduduk, masyarakat, dan kebudayaan tentunya itu semua memiliki hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempatisuatu wilayah atau negara. Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan-peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan, baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan.

Kebudayaan sangat erat kaitannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.  Dalam kehidupan sehari-hari kita melihat segala upaya yang dilakukan manusia untuk menemukan dan menciptakan suatu inovasi yang merupakan proses dan hasil dari budaya.


Suatu kebudayaan merupakan milik bersama dari anggota masyarakat atau suatu golongan sosial, yang penyebarannya kepada anggota-anggotanya dan pewarisannya kepada generasi berikutnya. Namun kebudayaan yang ada sebelumnya dapat tidak sama karena disebabkan oleh pengalaman dan proses belajar yang berbeda dan karena lingkungan yang mereka hadapi tidaklah sama. Contohnya pada zaman dahulu, manusia hidup berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, atau disebut masyarakat nomaden. Mereka berpindah ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di derah mereka telah habis. Namun, seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan kehidupan mereka. Adapun proses perkembangan budaya dapat terjadi melalui penetrasi. Penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu ke budayaan lainnya.

Refrensi :
Buku BSE  Sosiologi kelas X; Bagja Waluya; 2009
Buku Ilmu Sosial Budaya Dasar; Sarinah,S.Ag, M,Pd.I
Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; Supardi Mahgi, Sunarmi, Sri Astuti Hadiatun

Selasa, 20 September 2016

Demokrasi

BUDAYA DEMOKRASI

Demokrasi sebagai sisten pemerintahan oleh sebagaian banyak orang sering disebut dengan “rule by the people” , kemudian diartikan “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Artinya bahwa rakyat selaku mayoritas mempunyai suara menentukan dalam proses perumusan kebijakan pemerintah melalui saluran-saluran yang tersedia (infrastruktur politik).

1.       PENGERTIAN DEMOKRATIS
Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani demos, yang berarti rakyat dan kratein berarti pemerintahan. Dengan demikian demokrasi adalah sistem kekuasaan yang berada ditangan rakyat.

Sistem demokrasi adalah pengganti dari sistem feodalistik yang mengakui adanya kekuasaan ditangan raja, sehingga dengan diberlakukannnya sistem demokrasi terjadi penggeseran dan penggantian dari kedaulatan raja menjadi kedaulatan rakyat. Dalam sistem demokrasi posisi rakyat sederajat dihadapan hokum dan pemerintah.

Ciri utama sistem demokrasi adalah :
a)      Tegaknya hukum dimasyarakat (law enforcement)
b)      Diakuinya hak asasi manusia (HAM) oleh setiap anggota masyarakat.

Demokrasi dapat terwujud karena adanya proses yang dinamis dalam kehidupan rakyat yang berdaulat. Namun motivasi utama yang mendorong prose situ adalah keberanian moral.

2.       MACAM-MACAM DEMOKRASI
Keanekaragaman ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu :

1)      Atas Dasar Penyaluran Kehendak Rakyat
Menurut cara penyaluran kehendak rakyat demokrasi dibedakan atas :
a.      Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung berarti paham demokrasi yang mengikut sertakan setiap warga Negara dalam permusyawaratan untuk menentukan kebijaksanaan umum Negara.
b.      Demokrasi Tidak Langsung
Demokrasi tidak langsung adalah demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem perwakilan.

2)      Atas Dasar Prinsip Ideologi
Berdasarkan paham ini ada dua bentuk demokrasi, yaitu :
a.      Demokrasi Konstitusional
Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang didasarkan pada kebebasan atau individualism. Ciri demokrasi konstitusional adalah kekuasaan pemerintahnya terbatas dan tidak diperkenankan banyak campur tangan dan bertindak sewenang-wenang.
b.     Demokrasi Rakyat
Demokrasi rakyat mencita-citakan kehidupan yang tidak mengenal kelas sosial. Manusia dibebaskan dari keterikatannya kepada pemilikan pribadi tanpa ada penindasan atau paksaan.

3)      Atas Dasar yang menjadi Titik Perhatiannya
Adapun demokrasi tersebut dapat dibedakan menjadi :
a.      Demokrasi Formal (Negara-negara liberal)
Yaitu yang menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik, tanpa disertai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi.
b.      Demokrasi Material (Negara-negara komunis)
Demokrasi yang menitik beratkan pada upaya-upaya menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi sedangkan persamaan dibidang politik kurang diperhatikan.
c.       Demokrasi Gabungan (Negara-negara non-blok)
d.      Demokrasi yang mengambil kebaikan serta membuang keburukan dari demokrasi formal dan demokrasi material.

Menurut Sklar bentuk demokrasi terbagi atas lima macam, yaitu :
1.      Demokrasi liberal
Pemerintahan yang dibatasi oleh undang-undang.
2.      Demokrasi terpimpin
Para pemimpin percaya bahwa tindakan mereka dipercayai rakyat, tetapi menolak persaingan dalam pemilihan umum untuk menduduki kekuasaan.
3.      Demokrasi sosial.
Menaruh kepedulian pada keadaan sosial.
4.      Demokrasi partisipasi
Menekankan hubungan timbale balik antara penguasa dan yang dikuasai.
5.      Demokrasi konstitusional
Menekankan pada proteksi khusus bagi kelompok-kelompok budaya dan menekankan kerja sama yang erat diantara elite yang mewakili bagian budaya masyarakat utama.