Jumat, 23 Maret 2018

REKAYASA LALU LINTAS

SOLUSI KEMACETAN DI JALAN T.B. SIMATUPANG
(ARAH CIJANTUNG, PASAR REBO, JAKARTA TIMUR)
Denah Perempatan Jl. T.B. Simatupang
(Sumber: Google Maps)
Jalan T.B. Simatupang merupakan jalan besar yang terletak di Cilandak, Jakarta Selatan. Jalan tersebut diambil dari nama Letnan Jenderal TNI Tahi Bonar Simatupang atau yang lebih dikenal dengan nama T.B. Simatupang, seorang tokoh militer di Indonesia. Jalan T.B. Simatupang terdiri dari 2 jalur, 4 lajur, 2 arah terbagi (4/2 B). Jalan T.B. Simatupang salah satunya menghubungkan Jakarta Selatan dengan Jakarta Timur (Cijantung, Pasar Rebo).

Seperti permasalahan lalu lintas pada umumnya, di Jalan T.B. Simatupang juga selalu terjadi kemacetan. Alasan kemacetan terjadi dikarenakan daerah tersebut merupakan kawasan perkantoran dan sebagai jalan penghubung ke beberapa daerah yang berbeda provinsi, sehingga banyak kendaraan umum dan kendaraan pribadi yang memadati jalan tersebut khususnya pada jam masuk dan pulang kerja. Selain itu, kurangnya lebar jalan dan meningkatnya volume kendaraan di jam-jam tertentu menjadi salah satu faktor kemacetan terjadi. 

Jl. T.B. Simatupang (Arah Cijantung, Pasar Rebo)
Sumber: Dokumen Pribadi
Kemacetan Sebelum Perempatan Jl. T.B. Simatupang
Sumber: Dokumen Pribadi


         Jalan T.B. Simatupang, Jalan Kesehatan, dan Jalan Masjid Gedong merupakan salah satu perempatan yang selalu mengalami kemacetan. Kemacetan pada perempatan tersebut biasanya terjada pada sekitar pukul 06.00 – 08.00 di jalur yang menuju Cilandak, Jakarta Selatan. Lalu sekitar pukul 19.00 – 21.00 kemacetan terjadi di jalur sebaliknya, yaitu menuju Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

          Selain volume kendaraan yang tinggi dan lebar jalan yang kurang, ada juga alasan yang menyebabkan kemacetan di perempatan tersebut, misalnya tidak berfungsinya lampu lalu lintas di perempatan tersebut padahal lampu lalu lintas dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan agar dapat bergerak secara bergantian sehingga tidak mengalami penumpukan kendaraan di perempatan tersebut. Lampu lalu lintas juga memiliki fungsi untuk mengurangi kecelakan lalu lintas karena kendaraan akan bergerak secara bergantian, sehingga tidak ada kendaraan yang saling mendahului saat melintas di perempatan.

            Rekayasa lalu lintas merupakan solusi yang sudah digunakan di Indonesia untuk mengurangi kemacetan. Dilihat dari permasalahan diatas, penggunaan lampu lalu lintas bisa menjadi solusi untuk kemacetan di perempatan antara Jalan T.B. Simatupang, Jalan Kesehatan, dan Jalan Masjid Gedong. Berikut merupakan gambar denah di sekitar perempatan dan denah perempatan setelah dipasang lampu lalu lintas (bentuk lingkaran dan segi empat merah).

Sebelum di Pasang Lampu Lalu Lintas
Sumber: Dokumen Pribadi
Setelah di Pasang Lampu Lalu Lintas
Sumber: Dokumen Pribadi

Selain penggunaan lampu lalu lintas, rekayasa lalu lintas yang dapat dilakukan yaitu dengan rekayasa jalur. Rekayasa tersebut dilakukan dengan bersifat sementara atau di jam-jam tertentu, dimana pada saat kenaikan volume kendaraan terjadi. Lalu, jalur yang tidak mengalami kemacetan dipakai salah satu lajurnya untuk jalur yang mengalami kemacetan. Misal pada perempatan  antara Jalan T.B. Simatupang, Jalan Kesehatan, dan Jalan Masjid Gedong, kemacetan terjadi antara pukul 19.00 – 21.00 di jalur menuju Cijantung, Pasar Rebo dan pada jalur sebaliknya lenggang pada jam tersebut sehingga salah satu lajur di arah sebaliknya (arah Cilandak, Jakarta Selatan) dapat digunakan pengguna jalan untuk menuju Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Pengunaan salah satu lajur di jalur yang lenggang di daerah perempatan tersebut dapat digunakan sepanjang sekitar 900 meter, yaitu dimulai dari pertigaan antara Jalan T.B. Simatupang dan Jalan Raya Condet. Berikut gambar denah rekayasa jalur:

Sebelum Rekayasa Jalur
Sumber: Dokumen Pribadi
Sesudah Rekayasa Jalur
Sumber: Dokumen Pribadi

Dari denah di atas dapat diketahui :
1.        Untuk ke arah Pasar Rebo dan Jalan Masjid Gedong mengambil 2 lajur di sebelah kiri (tanda panah orange)
2.       Untuk ke arah Cijantung, Kelapa Dua mengambil 1 lajur di kanan dan belok di Jalan Kesehatan (tanda panah orange)
3.      Untuk ke arah Cilandak, Jakarta Selatan mengambil 1 lajur di kanan (tanda panah pink)

            Apabila solusi diatas dapat diterapkan secara nyata, diharapkan bisa mengurangi masalah kemacetan yang terjadi di perempatan antara Jalan T.B. Simatupang, Jalan Kesehatan, dan Jalan Masjid Gedong. Kecelakaan lalu lintas akibat pelanggaran juga diharapkan dapat berkurang bahkan tidak terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar