SISTEM KOLOID
A.
Koloid
Koloid adalah sistem dispersi yang memiliki ukuran
partikel antara 1nm – 100nm. Fase terdispersi dan fase pendispersinya tidak
dapat diamati secara langsung, tetapi dengan menggunakan mikroskop ultra,
Adapun sistem koloid dikelompokkan menjadi 8 kelompok, yaitu :
Fase
Terdispersi
|
Medium
Pendispersi
|
Jenis
Koloid
|
Contoh
|
||
Padat
|
Padat
|
Sol
Padat
|
Mutiara
|
||
Cair
|
Emulsi
Padat
|
Mentega
|
|||
Gas
|
Busa
Padat
|
Batu Apung
|
|||
Padat
|
Cair
|
Sol
|
Cat, Tinta
|
||
Cair
|
Emulsi
|
Susu, Santan
|
|||
Gas
|
Busa
|
Buih Kocok
|
|||
Padat
|
Gas
|
Aerosol
Padat
|
Asap
|
||
Cair
|
|
Aerosol
Cair
|
Awan, Kabut
|
||
B.
Sifat-sifat
Koloid
Koloid memiliki 6 sifat koloid, yaitu :
1.
Efek Tyndall
Efek tyndall adalah terhamburnya cahaya oleh partikel
koloid. Partikel yang dapat menghamburkan sinar hanya partikel koloid dan suspensi
saja.
Contoh : sorot lampu di malam yang berkabut, sorot
lampu proyektor di bioskop.
2.
Gerak Brown
Gerak brown adalah gerak zig-zag partikel koloid
akibat dari tumbukan antar partikel koloid.
3.
Koagulasi
Koagulasi adalah penggumpalan partikel koloid yang
diakibatkan oleh proses pemanasan, pendinginan atau penambahan zat kimia.
Contoh : Pembentukan delta dimuara sungai,
penggumpalan lateks.
4.
Adsorpsi
Adsorpsi adalah penyerapan ion pada permukaan koloid
sehingga koloid menjadi bermuatan. Contoh : pemutihan gula tebu, pembuatan obat
norit, dan penjernihan air.
5.
Elektroforesis
Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid yang
diakibatkan adanya medan listrik.
Contoh : proses penyaringan debu pada pesawat
Cottrell.
6.
Dialisis
Dialisis adalah proses penghilangan muatan yang dapat
mengganggu kestabilan koloid.
Contoh : proses pencucian darah.
C.
Koloid
Liofil dan Koloid Liofob
Koloid dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan fase
pendispersinya cair, yaitu koloid liofil dan koloid liofob.
1.
Koloid liofil adalah koloid yang fase
terdispersinya suka menarik medium pendispersinya. Contoh : agar-agar, gelatin.
2.
Koloid liofob adalah koloid yang fase
terdispersinya tidak suka menarik medium pendispersinya. Contoh : sol belerang,
sol logam.
D.
Pembuatan
Koloid
Direksi dibedakan berdasarkan ukuran koloid, pembuatan
koloid dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Dispersi
Dispersi dilakukan dengan cara memperkecil ukuran
partikel.
a)
Cara Mekanik
Memperkecil butiran kasar menjadi butiran halus.
Contoh : sol belerang dapat dibuat dengan cara
menggerus serbuk belerang beserta gula pasir hingga halus lalu dicampurkan
dengan air.
b)
Peptitasi
Menambahkan zat kimia untuk memecah partikel kasar
menjadi partikel koloid.
Contoh : agar-agar dipeptasi oleh air.
c)
Busur Bredig
Pembuatan koloid dengan menggunakan arus listrik
bertegangan tinggi sehingga terjadi loncatan bunga api pada kedua ujungnya.
Contoh : pembuatan sol logam.
2. Kondensasi
Pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel kecil
(larutan) menjadi partikel koloid.
a)
Reaksi Hidrolisis
Contoh :
Pembuatan sol Fe(OH)₃ dengan cara memanaskan
larutan FeCl₃.
b)
Reaksi Redoks
Pembuatan sol belerang dengan cara mengalirkan gas H₂S
ke dalam larutan SO₂.
c)
Reaksi Dekomposisi Rangkap
Pembuatan sol AgCl dari larutan AgNO₃
dengan larutan NaCl encer.
d)
Reaksi Pergantian Pelarut
Pembuatan gel dari campuran larutan jenuh kalsium asetat
dengan alkohol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar