Beberapa alasan dan
tujuan penggunaan alat berat dalam proyek konstruksi, antara lain, yaitu:
- Kapasitas pekerjaan
konstruksi, dimana semakin lama kapasitas pekerjaan konstruksi akan semakin
bertambah sehingga memerlukan prasaran dan peralatan besar, kuat dan kualitas
yang tinggi.
- Kemajuan industri mesin-mesin konstruksi, dimana dengan berkembangnya teknologi dalam industri mesin-mesin konstruksi banyak peralatan konstruksi yang dapat dipakai dalam menunjang dan memperlancar proyek-proyek konstruksi sehingga pekerjaan menjadi lebih produktif.
- Kebutuhan terhadap mutu pekerjaan, dimana tuntutan terhadap mutu pekerjaan semakin tinggi sedangkan volume pekerjaan semakin besar sehingga diperlukan peralatan untuk mengerjakannya.
- Kemajuan sosial dan budaya, dimana setiap orang memiliki kecenderungan bekerja dengan sedikit menggunakan tenaga fisik terutama pada pekerjaan kasar. Penggunaa peralatan dapat menggantikan tenaga manusia dalam pekerjaan kasar.
- Nilai ekonomi,dimana pekerjaan konstruksi dengan volume sangat besar, memerlukan peralatan untuk kepentingan ekonomi yaitu dapat menurunkan unit cost (harga satuan pekerjaan) dari suatu pekerjaan.
2. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam persiapan
penggunaan alat berat pada pekerjaan konstruksi!
Sebelum suatu proyek akan dimulai, penyedia jasa atau
kontraktor akan memilih dan menentukan alat yang akan digunakan di proyek
tersebut. Pemilihan atau evaluasi pengadaan peralatan dilakukan pada tahap
perencanaan. Tidak semua alat berat dapat dipakai untuk setiap proyek konstruksi,
oleh karena itu pemilihan alat berat yang tepat sangat diperlukan agar proyek
berjalan dengan lancar.
Dalam menetukan kebutuhan peralatan ada beberapa
faktor yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut :
- Sasaran pekerjaan yang harus dihasilkan berikut volume, jangka waktu pelaksanaan, dan spesifikasi teknis.
Sasaran pekerjaan yang harus dihasilkan harus dipahami terlebih dahulu sebagai dasar
kita melangkah untuk merencanakan kebutuhan peralatan. Juga mengenai volume
pekerjaan serta jangka waktu penyelesaian pekerjaan yang tersedia, di samping
spesifikasi teknis dari produk akhir yang harus dicapai. Dengan demikian akan
kita ketahui sejak awal garis besar pekerjaan apa yang harus dilaksanakan.
Berdasarkan data ini kita sudah dapat mengerjakan hal-hal berikutnya
- Jenis pekerjaan pada proyek
Terdapat berbagai jenis pekerjaan dan suatu proyek
konstruksi yang akan membedakan dalam penggunakan peralatannya. Misalnya
pekerjaan penggalian, pasangan, dan lain-lain.
- Kapasitas peralatan
Pemilihan alat berat didasarkan pada volume total atau
berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat yang dipilih
harus sesuai sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah
ditentukan.
- Kondisi medan atau kondosi lapangan
Lokasi medan atau
lapangan juga merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan peralatan.
misalnya pada suatu pekerjaan dibutuhkan alat loader, untuk daerah berlumpur,
maka dipilih loader yang memakai Crawler atau roda rantai (Track Loader) agar
terhindar dari resiko slip, Untuk daerah yang relatif keras dapat digunakan
loader yang memakai roda (wheel loader).
- Nilai ekonomis penggunaan alat (beli atau sewa)
Selain biaya investasi
atau biaya sewa peralatan, biaya operasi dan pemeliharaan merupakan faktor
penting didalam pemilihan alat berat.
Persiapan kerja perlu dilakukan untuk menghindari
kesalahan-kesalahan dalam memperkirakan kondisi di lapangan.
Hal ini disebabkan karena lokasi pekerjaan dan
karakteristik perkerjaan berbeda untuk setiap pekerjaan, seperti masalah geografis,
sifat fisik tanah, sosial, infrastruktur, lokasi pekerjaan dan sebagainya.
3. Sebutkan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
pekerjaan pemindahan tanah!
Faktor-faktor
yang perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut :
- Perhitungan volume pekerjaan
Perhitungan volume pekerjaan dalam pekerjaan pemindahan
tanah secara mekanis perlu diperhatikan terhadap ketelitiannya terutama
terhadap kondisi tanah tersebut, seperti :
a. Volume tanah
Dikenal ada 3 macam jenis volume tanah yang berkaitan
dengan pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis atau menggunakan alat berat :
1.Volume dalam keadaan tanah asli dialam (bank measure
volume)
2.Volume dalam keadaan tanah lepas (loose measure volume)
tanah yang telah digali dari kondisi alamnya dan siap diangkut.
3.Volume tanah yang telah dipadatkan (compaction measure
volume), yakni volume tanah yang telah mengalami perlakuan pemadatan
secara mekanis.
Ketiga macam volume ini memiliki koefisien-koefisien tersendiri sesuai denganjenis
dari tanah tersebut, seperti pasir, tanah liat dan sebagainya sehingga didalam
menghitung volume tanah perlu dipahami apakah tanah tersebut temasuk dalam
kategori tanah dalam keadaan asli, lepas atau telah dipadatkan.
b. Jenis Tanah
Pada kenyataannya tanah memiliki banyak jenis, dimana
setiap jenis tanah memiliki nilai kembang dan susut (swelling dan shkrinkage)
serta memiliki karakteristik yang berlainan seperti tanah kohesif dan non
kohesif. Setip jenis tanah ini mempunyai cara tersendiri atau peralatan
tersendiri untuk mengerjakannya.
Kelalaian dalam menentukan kategori dan jenis tanah akan
membawa konsekwensi terhadap perhitungan dan menentukan peralatan yang akan
dipergunakan, untuk memahami lebih dalam kasus ini akan dibahas secara
tersendiri.
- Spesifikasi Pekerjaan
Yang perlu diperhatikan terhadap spesifikasi pekerjaan
adalah :
a. Jenis pekerjaan : Galian, Timbunan, Land Clearing,
Stipping atau Pemadatan, jenis pekerjaan ini baru jelas.
b. Hasil pekerjaan, terutama yang menyangkut hasil akhir
dari pekerjaan, seperti kemiringan, tingkat kepadatan, tinggi timbunan,
kadalaman galian, jarak angkut atau jarak pemindahan tanah dan sebagainya,
Pemilihan Jenis Peralatan atau Alat Yang dipergunakan,
meliputi :
1. Jenis dan type alat
2. Kapasitas alat
3. Kemampuan alat
4. Suku cadang alat
Pemilihan alat-alat yang akan digunakan harus disesuaikan
dengan jenis pekerjaan dan karkteristik lain keadaan tanah.
- Perencanaan Sumber Daya Manusia/SDM (Man Power)
Dalam melakukan pekerjaan tanah dengan alat berat
diperlukan perencanaan sumber daya yang benar-benar baik dan mencapai sasaran.
Apalagi bila mengingat lokasi pekerjaan berada didaerah pedalaman atau jauh
dari kota besar dimana untuk mencari tenaga kerja terampil dan berpengalaman
akan sulit dilakukan. Selain itu perlu dipikirkan pula mekanisme pengawasan tenaga
pendukung dalam upaya memperlancar jalannya kegiatan pekerjaan.
- Mobilisasi Peralatan
Pelaksanaan mobilisasi peralatan perlu mendapat
perhatian khusus, terutama bila aplikasi pekerjaan berada ditempat yang jauh
(di daerah pedalaman) seperti misalnya di Sumatera, Kalimantan atau di
Indonesia Bagian Timur. Pada lokasi tersebut banyak fasilitas jalan dan
jembatan yang kurang memadai, peralatan penunjang seperti trailer pengangkut,
ferry penyeberangan antar pulau yang belum tersedia sehingga perlu direncanakan
dan disiapkan dari awal.
- Perencanaan Metode Kerja
Metode kerja
merupakan persyaratan utama yang perlu direncanakan secara matang hal ini
berkaitan dengan efisiensi dan efektivitas pekerjaan. Perencanaan metode kerja
ini meliputi :
a. Organisasi pelaksanaan
b. Prosedur operasi kerja
c. Prosedur perawatan peralatan
d. Prosedur keselamatan kerja
e. Prosedur pelaporan administrasi dan keuangan.
Metode kerja ini harus disosialisasikan kepada
semua pihak yang terlibat, agar semua aparat atau petugas mengetahui wewenang,
hak dan tanggung jawab masing-masing.
- Saran Pendukung di Lapangan
a. logistic
peralatan (spare part, bahan bakar maupun konsumsi pekerja.
b. System perawatan alat-alat berat.
c. System komunikasi dan informasi kerja.
Keenam butir diatas hendaknya direncanakan dan
dipikirkan secara matang dan terperinci. Kesalahan dalam menentukan salah satu
perencanaan berarti akan terjadi pemborosan. Sebagai contoh operator alat-alat
berat yang digunakan , bila ternyata operator mempunyai kemampuan yang rendah,
(ketrampilan kurang, disiplin rendah dan malas) mungkin pelaksanaan pekerjaan
akan berjalan lambat. Hal ini akan berakibat sasaran proyek akan mustahil dapat
tercapai dengan baik.
- Kepemilikan Alat
Dalan manajemen alat-alat berat perlu dipikirkan
bagaimana kepemilikan alat tersebut diperoleh. Karena kepemilikan alat
merupakan investasi bagi suatu perusahaan baik dengan cara menyewa atau
membeli, penjelasan tentang kepemilikan alat akan dibahas dalam bab tersendiri.
- Kemampuan Kerja Alat
Kemampuan kerja alat adalah kemampuan dalam melakukan
kegiatan, mengeruk, menggusur, mengangkut, atau memindahkan tanah dari suatu
tempat ke tempat lain yang diukur dengan satu satuan waktu (M3/jam). Dalam menetukan kemampuan kerja alat perlu dibedakan
penegertian antara :
a. Kapasitas Alat Kerja
Kapasitas kerja alat adalah kemampuan alat dalam melakukan
pekerjaan seperti mengeruk, menggusur, mengangkut dan memindahkan tanah dalam
satu kali operasi atau satu siklus, diukur dalam (M3/siklus).
b. Produksi Kerja Alat
Produksi kerja alat adalah kemampuan kerja alat dalam
melakukan pekerjaan seperti mengeruk, menggusur, memindahkan atau mengangkut
tanah dari satu tempat ketempat lain, diukur dalam 1 satu jam kerja (M3/jam).
- Perhitungan Biaya Operasi Alat
Untuk mendapatkan gambaran mengenai proses analisa
biaya pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis perlu diperhatikan mengenai
permasalahan-permasalahan yang ada. Hal ini akan mempermudah adanya penegrtian
terhadap factor-faktor yang ikut menentukan dalam analisa biaya tersebut. Oleh
karena itu perlu dilakukan terlebih dahulu perhitungan terhadap tingkat
produksi alat dan biaya pengoperasian alat tersebut yang tergantung dari :
a. Kemampuan Berproduksi
Kemampuan produksi alat berat tergantung dari kondisi
lapangan dimana alat tersebut bekerja, kondisi lapangan yang berat akan
menghambat manuver alat tersebut sehingga akan menurunkan tingkat produksinya.
Selain hambatan-hambatan seperti yang telah dijelaskan
diatas, terdapat hambatan lainnya seperti :
•
Pengaruh ketinggian
•
Pengaruh temperature
•
Pengaruh tekanan udara
•
Leadaan tanah yang akan
dikerjakan
•
Percepatan alat.
Selain hambatan dan kodisi lapangan, kondisi alat
beratpun mungkin akan menjadi hambatan, misalnya alat tersebut baru atau bekas
dan juga mengenai metode pelaksanaan kerja yang dilakukan.
b. Biaya pengopersian alat
Biaya pengopersian alat berat tergantung dari biaya
kepemilikan alat dan ini dipengaruhi oleh:
- Faktor harga alat, umur alat (life time), bunga, modal, assuransi dan nilai sisa pakai atau depresiasi.
- Biaya operasi yang dipengaruhi oleh penggunaan bahan baker, pelumas, perbaikan, suku cadang dan biaya operator.
- Biaya mobilisasi alat.
Perhitungan produksi alat berat sangat mempengaruhi Rencana
Anggaran Biaya, sehingga dituntut pemahaman dalam perhitungan yang benar-benar
teliti. Sehingga kesimpulan yang dapat ditarik ialah bahwa peralatan akan
berdaya guna atau berhasil guna tinggi, bila peralatan tersebut menghasilkan
produksi yang tinggi dengan biaya serendah mungkin.
Untuk mencapai sasaran tersebut maka diperlukan
tahapan kerja yang disusun secara cermat dan saling berkaitan, hal ini untuk
menghindari terjadinya persoalan atau masalah yang menjurus pada pemanfaatan
dana yang tidak bermanfaat atau tidak mencapai sasaran.
4. Berapa
% pengembangan dan % penyusutan dari
volume tanah yang memiliki berat isi tanah 1500 kg/m3 BM, 1000 kg/m3 LM dan
2000 kg/m3 CM.
Ø Swell
(Pengembangan)
Sw = [(B - L) / L ] x 100%
Sw = [(1500 - 1000) / 1000] x 100%
Sw = 0,5 x 100 %
Sw = 50 %
Ø Shringkage
(Penyusutan)
Sh = [(C - B) / C] x 100%
Sh = [(2000 - 1500) / 2000] x 100%
Sh = 2,5 x 100%
Sh = 25%
5. Pada suatu daerah yang akan dibangun jalan, dilakukan
penggalian sedalam 2,5 m. luas daerah yang akan di gali 2 Ha. Berapa volume
tanah solid dan tanah gembur jika faktor gembur adalah 1,25!
Ø Volume
tanah solid = luas x kedalaman
= 20000 x 2,5
= 50.00 m3
Ø Volume
tanah gembur = volume tanah asli x
faktor gembur
= 50000 x 1,25
=
62.500 m3
\
Tidak ada komentar:
Posting Komentar